Karawang, 10 September 2017
Innalillahi wainna ilaihi rojiuun
Selamat jalan kawan canda dan gurauan mu akan selalu kami kenang, semoga Allah SWT mengampunimu dan kelak bertemu lagi dengan anak-anak mu yang cantik-cantik
Foto Altris (Keloh) dalam acara ngumpul Alumni SMP 1 Dangung-Dangung dan Alumni SMA 2 Payakumbuh (sekarang SMA 1 Suliki) lokasi Warung Lesehan Lubuak Surian.
Sosok Keloh mampu menghidupkan suasana dengan mencandai hampir setiap personal yg datang dan beliau mengenal semua peserta
Keloh inilah nama yang biasanya kami panggil, selamat jalan kawan Altris (keloh) Jika keluarga / anak almarhum memintakan maaf di WA dengan bahasa "Maafkan Apa ya Pak
(Apa = Papa) ini adalah wajar karena anaknya tahu bahwa Bapaknya suka bercanda"
Dalam kaedah dialog sesama orang Kabupaten Limapuluh KOta Kanagarian VII Koto talago
identik dan terkenal dengan dialog yang kasar (bacaruk).
Tanpa beliau pertemuan pertemuan alumni yang selalu diadakan setiap 3 bulan sekali
pasti akan terasa sepi, karena setiap peserta pasti akan disapa dengan dialog yang
hanya dimiliki oleh Sang Keloh
anaknya dengan Vespa jadul (ada 3 vespa jadul koleksinya) ya lebih kurang 4 km jarak Talago dg Dangung-Dangung
Ketika itu saya belum yakin benar, kebetulan saya mempunyai koleksi foto alumni dan menanyakan bapaknya yang ini ya,
Saya pikir dia telah mengenal saya sebelumnya tapi masih ragu, nyatanya dia selalu mengantar dan jemput anaknya agak
berjauhan dr tempat kerja.
Bisa dibayangkan bagaimana suasana keakraban pertemuan kami saat itu
(dari teman mu Bontang Idam Anda - di Karawang
Altris (Keloh) dalam acara reuni SMP dan SMA |
Innalillahi wainna ilaihi rojiuun
Selamat jalan kawan canda dan gurauan mu akan selalu kami kenang, semoga Allah SWT mengampunimu dan kelak bertemu lagi dengan anak-anak mu yang cantik-cantik
Foto Altris (Keloh) dalam acara ngumpul Alumni SMP 1 Dangung-Dangung dan Alumni SMA 2 Payakumbuh (sekarang SMA 1 Suliki) lokasi Warung Lesehan Lubuak Surian.
Sosok Keloh mampu menghidupkan suasana dengan mencandai hampir setiap personal yg datang dan beliau mengenal semua peserta
Keloh inilah nama yang biasanya kami panggil, selamat jalan kawan Altris (keloh) Jika keluarga / anak almarhum memintakan maaf di WA dengan bahasa "Maafkan Apa ya Pak
(Apa = Papa) ini adalah wajar karena anaknya tahu bahwa Bapaknya suka bercanda"
Dalam kaedah dialog sesama orang Kabupaten Limapuluh KOta Kanagarian VII Koto talago
identik dan terkenal dengan dialog yang kasar (bacaruk).
Tanpa beliau pertemuan pertemuan alumni yang selalu diadakan setiap 3 bulan sekali
pasti akan terasa sepi, karena setiap peserta pasti akan disapa dengan dialog yang
hanya dimiliki oleh Sang Keloh
Saya mengenal kembali beliau ketika anaknya TARI dan saya sama bekerja di Dangung-Dangung
dan mengatakan "Bapak mungkin sama dengan Apa sekolahnya ya", setiap pagi beliau mengantaranaknya dengan Vespa jadul (ada 3 vespa jadul koleksinya) ya lebih kurang 4 km jarak Talago dg Dangung-Dangung
Ketika itu saya belum yakin benar, kebetulan saya mempunyai koleksi foto alumni dan menanyakan bapaknya yang ini ya,
Saya pikir dia telah mengenal saya sebelumnya tapi masih ragu, nyatanya dia selalu mengantar dan jemput anaknya agak
berjauhan dr tempat kerja.
Bisa dibayangkan bagaimana suasana keakraban pertemuan kami saat itu
(dari teman mu Bontang Idam Anda - di Karawang