Sabtu, 16 Desember 2017
Minggu, 03 Desember 2017
Minggu, 22 Oktober 2017
DikDik sadikin
alumni Sttib bandung yang sekarang finggal di Sukabumi banyak kenangan yg masih sayabingat waktu bersama kuliah dan kost di gang haji kosim Binong Gatsu, walau adik kelas hampirbsetiap malam saya mengajarkan beliau mengaji, kalau masalah nyanyi atau tarik suara jangan ditanya lagi krn suaranya bagus miril Harvey MalAIHOLO
Minggu, 10 September 2017
Kenangan dengan Almarhum ALTRIS
Karawang, 10 September 2017
Innalillahi wainna ilaihi rojiuun
Selamat jalan kawan canda dan gurauan mu akan selalu kami kenang, semoga Allah SWT mengampunimu dan kelak bertemu lagi dengan anak-anak mu yang cantik-cantik
Foto Altris (Keloh) dalam acara ngumpul Alumni SMP 1 Dangung-Dangung dan Alumni SMA 2 Payakumbuh (sekarang SMA 1 Suliki) lokasi Warung Lesehan Lubuak Surian.
Sosok Keloh mampu menghidupkan suasana dengan mencandai hampir setiap personal yg datang dan beliau mengenal semua peserta
Keloh inilah nama yang biasanya kami panggil, selamat jalan kawan Altris (keloh) Jika keluarga / anak almarhum memintakan maaf di WA dengan bahasa "Maafkan Apa ya Pak
(Apa = Papa) ini adalah wajar karena anaknya tahu bahwa Bapaknya suka bercanda"
Dalam kaedah dialog sesama orang Kabupaten Limapuluh KOta Kanagarian VII Koto talago
identik dan terkenal dengan dialog yang kasar (bacaruk).
Tanpa beliau pertemuan pertemuan alumni yang selalu diadakan setiap 3 bulan sekali
pasti akan terasa sepi, karena setiap peserta pasti akan disapa dengan dialog yang
hanya dimiliki oleh Sang Keloh
anaknya dengan Vespa jadul (ada 3 vespa jadul koleksinya) ya lebih kurang 4 km jarak Talago dg Dangung-Dangung
Ketika itu saya belum yakin benar, kebetulan saya mempunyai koleksi foto alumni dan menanyakan bapaknya yang ini ya,
Saya pikir dia telah mengenal saya sebelumnya tapi masih ragu, nyatanya dia selalu mengantar dan jemput anaknya agak
berjauhan dr tempat kerja.
Bisa dibayangkan bagaimana suasana keakraban pertemuan kami saat itu
(dari teman mu Bontang Idam Anda - di Karawang
Altris (Keloh) dalam acara reuni SMP dan SMA |
Innalillahi wainna ilaihi rojiuun
Selamat jalan kawan canda dan gurauan mu akan selalu kami kenang, semoga Allah SWT mengampunimu dan kelak bertemu lagi dengan anak-anak mu yang cantik-cantik
Foto Altris (Keloh) dalam acara ngumpul Alumni SMP 1 Dangung-Dangung dan Alumni SMA 2 Payakumbuh (sekarang SMA 1 Suliki) lokasi Warung Lesehan Lubuak Surian.
Sosok Keloh mampu menghidupkan suasana dengan mencandai hampir setiap personal yg datang dan beliau mengenal semua peserta
Keloh inilah nama yang biasanya kami panggil, selamat jalan kawan Altris (keloh) Jika keluarga / anak almarhum memintakan maaf di WA dengan bahasa "Maafkan Apa ya Pak
(Apa = Papa) ini adalah wajar karena anaknya tahu bahwa Bapaknya suka bercanda"
Dalam kaedah dialog sesama orang Kabupaten Limapuluh KOta Kanagarian VII Koto talago
identik dan terkenal dengan dialog yang kasar (bacaruk).
Tanpa beliau pertemuan pertemuan alumni yang selalu diadakan setiap 3 bulan sekali
pasti akan terasa sepi, karena setiap peserta pasti akan disapa dengan dialog yang
hanya dimiliki oleh Sang Keloh
Saya mengenal kembali beliau ketika anaknya TARI dan saya sama bekerja di Dangung-Dangung
dan mengatakan "Bapak mungkin sama dengan Apa sekolahnya ya", setiap pagi beliau mengantaranaknya dengan Vespa jadul (ada 3 vespa jadul koleksinya) ya lebih kurang 4 km jarak Talago dg Dangung-Dangung
Ketika itu saya belum yakin benar, kebetulan saya mempunyai koleksi foto alumni dan menanyakan bapaknya yang ini ya,
Saya pikir dia telah mengenal saya sebelumnya tapi masih ragu, nyatanya dia selalu mengantar dan jemput anaknya agak
berjauhan dr tempat kerja.
Bisa dibayangkan bagaimana suasana keakraban pertemuan kami saat itu
(dari teman mu Bontang Idam Anda - di Karawang
Selamat Jalan Kawan ALTRIS (Haluan)
Kabupaten Lima Puluh Kota
Sumber : HARIAN HALUAN
Kamis 24 Agustus 2017
Nahas menimpa nasib Al Tris (54), warga Tanjung Jati, Jorong Koto Kociak, Kenagarian 7 Koto Talago Kecamatan Guguak, Kabupaten Limapuluh Kota. Dia harus meregang nyawa setelah tertimpa ember pasir yang difungsikan mengeluarkan pasir yang ada di dalam sumur yang sedang digali, Rabu (23/8) sekitar pukul 10.00 WIB. Ditambah lagi kedalaman sumur yang sekitar 18 meter ini diduga minim oksigen.
Almarhum Altris (Keloh) dalam acara reuni SMP dan SMA Lubuk Surian Kecamatan Guguak |
Setelah membuat pengungkit, Al Tris turun ke bawah dan mulai menggali sumur. Awalnya, korban tidak mengalami persoalan apapun saat menggali. Bahkan sudah ada 5 ember material yang sudah diangkat ke atas. Namun, saat mengangkat ember ke-6, kawat pengungkit putus dan menimpa tubuh Al Tris yang sedang berada di dalam sumur.
Spontan, rekannya langsung melihat ke dalam sumur dan mendapati korban tergeletak dan sudah tidak lagi bergerak. Takut kenapa-kenapa, rekan Tri langsung meminta bantuan warga dan melaporkan kejadian ini kepada kepala Jorong. Warga langsung melakukan evakuasi dan baru berhasil mengeluarkan korban setelah 30 menit kemudian. Saat itu, korban sudah tidak lagi bernyawa.
Langganan:
Postingan (Atom)